Minggu, 19 Oktober 2014

Kisah TKW Diperkosa Majikan di Arab Saudi

Nasib buruk akhirnya benar-benar menimpa ST, tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Arab Saudi. Setelah pernah diberitakan sempat mengalami pelecehan seksual dan percobaan pemerkosaan oleh majikannya, kali ini ST tak kuasa menggagalkan nafsu bejat majikannya sehingga berhasil diperkosa.
Karena takut kebejatan majikannya terulang lagi, pembantu rumah tangga tersebut melarikan diri ke KBRI yang berada di Arab Saudi dan langsung menceritakan kejadian tersebut kepada orangtuanya, Irianto dan Desak Siti Asiah, warga Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Tidak hanya mengalami pelecehan seksual dan perkosaan, ST juga sering diperlakukan tidak layak oleh majikannya, seperti dipukul dan dicekik. Bahkan, sang majikan juga tidak pernah membayar gaji remaja putri kelahiran tahun 1993 ini selama delapan bulan terakhir.
Lantaran tidak kuat menanggung beban tersebut, remaja yang hanya mengenyam bangku pendidikan sampai kelas IX SMU ini kabur dari tempatnya bekerja. Sambil membawa bekal seadanya, ST langsung menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di Arab Saudi dan menceritakan nasib yang menimpanya.
Dari kantor itu juga, ST berusaha menghubungi orangtuanya yang berada di Banyuwangi dan menceritakan semuanya. Mengetahui anaknya telah diperkosa oleh majikannya, Irianto mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat guna mengadukan nasib yang menimpa buah hatinya tersebut, Rabu (27/7/2011).
Menurut bapak tiga anak ini, usaha yang pernah dilakukan untuk menyelamatkan nasib sang anak tidak mendapat tanggapan serius dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi. Padahal waktu itu, derita yang menimpa ST masih dalam tahap pelecehan seksual dan percobaan perkosaan.
Irianto meminta kepada pemerintah agar anaknya segera dipulangkan dan berharap majikan yang telah memperkosa anaknya mendapat hukuman yang setimpal. Irianto mengaku kedatangannya ke gedung DPRD kali ini adalah meminta keadilan karena selama ini merasa dipermainkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi yang tidak menanggapi aduannya. Padahal, Irianto sudah beberapa kali mendatangi dan memberitahukan masalah yang sedang menimpa putrinya.
“Saya sangat terpukul setelah anak saya telepon dan mengatakan bahwa dia telah diperkosa oleh majikannya. Saya tidak juga menyangka, kekhawatiran yang selama ini ada di pikiran akhirnya benar-benar terjadi. Saya sangat kecewa dengan pemerintah yang lamban dalam menangani kasus ini. Padahal sebelumnya saya sudah meminta kepada dinas terkait dan pemerintah daerah setempat untuk segera memulangkan anak saya,” ungkap Irianto.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto menyatakan, pihaknya segera menindaklanjuti pengaduan tersebut. Bahkan, Hermanto juga akan memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk permasalahan ini. “Secepatnya kami akan menindaklanjuti masalah ini, dan kami akan meminta pemerintah daerah agar dalam waktu dekat bisa memulangkan ST dari Arab Saudi,” ujarnya.
Sementara itu, Pengawas Hubungan Industrial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Dodik Widodo, mengaku bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti kasus tersebut. Bahkan, dinas terkait juga sudah mengirim surat ke Kementerian Tenaga Kerja, BNP2TKI, dan perusahaan yang memberangkatkan ST, yaitu PT Rahmat Jasa Saphira (Rajasa). Bahkan, perusahaan yang memberangkatkan menyatakan tidak terjadi pemerkosaan terhadap ST. Jawaban tersebut sangat berbeda dengan pengaduan yang disampaikan oleh orangtua.
Menurut Dodik, pembuktian kasus itu diserahkan kepada Kementrian Luar Negeri dan BNP2TKI. “Kami hanya memfasilitasi,” ujarnya.
Sebelumnya, ST yang bekerja di rumah keluarga Abu Kholid, seorang purnawirawan polisi sejak 23 Maret 2010 ini, sempat menjadi pemberitaan hangat karena berusaha bunuh diri jika tidak segera dipulangkan dari tempatnya bekerja. Ini karena ia tidak kuat menanggung beban lantaran harus mengalami pelecehan seksual dan percobaan pemerkosaan yang dilakukan majikannya setiap hari.

TKW Indonesia Diperkosa Majikan

19 September 2010

HMINEWS.COM- Lagi, untuk kesekian kalinya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia menjadi korban kekerasan sang majikan. Nasib malang tersebut kini menimpa seorang TKI asal Lampung, Winfaidah (26), ia disiksa dan diperkosa majikannya di Malaysia.
Jubir Deplu Teuku Faizasyah membenarkan informasi tersebut. “Sebenarnya kami sudah mendapat informasi dari pihak kepolisian Malaysia sejak 13 September lalu. Namun karena permintaan kepolisian Malaysia untuk keperluan penangkapan tersangka, maka baru hari ini diberitahukan,” paparmya, sebagaimna dilansir okezone Minggu (19/9).
Lanjut Faizasyah, korbannya bernama Winfaidah dan kejadiannya di Penang. Korban tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit setempat karena mengalami siksaan fisik yang melampaui batas kemanusiaan.
kini korban mengalami trauma sehingga harus terus didampingi. Sementara pelaku, yakni majikannya yang pasangan suami istri sudah ditangkap polisi Malaysia.
“Kami tidak bisa merinci detail kekerasan fisik yang dialami korban karena menghargai perasaan keluarganya. Tapi intinya kekerasan tersebut sudah melampaui batas kemanusiaan,” jelasnya.
Faizasyah juga membenarkan jika korban mengalami pemerkosaan, lalu ditinggalkan pelaku di jalan dengan kondisi mengenaskan. Selanjutnya ada pihak yang membawa ke kantor polisi di sana dan memberitahukan pihak Indonesia.
Faizasyah menambahkan, pihak keluarga sudah mengetahui kasus tersebut. Sementara pihak Kedubes RI di Malaysia sudah mendampingi proses pemulihan kesehatan hingga mengawal proses hukumnya. “Untuk pemulihannya memerlukan waktu, karena korban mengalami trauma,” tambahnya.
TKW Asal Garut Diperkosa Anak Majikan
Kamis, 10 November 2011 | 01:28 WIB
 TKW Diperkosa
Garut - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TW) Suminar (28), warga Kampung Haurpanggung, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Jawa Barat, kini tengah hamil 4 bulan setelah diperkosa anak majikannya saat bekerja sebagai TKW di Jeddah Arab Saudi.
” Saya dua kali diperkosa oleh anak majikan saat kondisi rumah sepi “, ujar Suminar, Rabu
(9/11/2011) kepada wartawan.
Suminar berangkat ke Jeddah pada bulan November 2009 lalu, peristiwa perkosaan tersebut terjadi setelah ia bekerja selama 1,5 tahun di Jeddah, anak majikan Aziz (22) tahun awalnya masuk ke kamar pada saat Suminar sedang tertidur.
” Saya berusaha meronta namun tenaganya sangat kuat, saya hanya bisa pasrah “, ungkapnya.
Menurut Suminar, dia akhirnya memutuskan untuk pulang ke tanah air, sambil melaporkan peristiwa perkosaan tersebut kepada majikannya, namun bukannya mendapatkan rasa iba dari sang majikann Suminar justru mendapatkan penyiksaan dan ancaman agar tidak melaporkan peristiwa tersebut kepada kepolisian di Arab Saudi.
” Saya terus disiksa, akhirnya saya mogok kerja hingga akhirnya saya diperbolehkan pulang dengan ancaman jangan berani melaporkan peristiwa perkosaan “, ucapnya sambil menitikan air mata.
Pada bulan Oktober 2011, Suminar tiba di Indonesia ia berhasil pulang ke tanah air hanya berbekal uang yang ditabungkannya selama bekerja di Arab Saudi. ” Yang sangat sedih, saya sekarang hamil 3 bulan “, tambahnya pendek.
Dadang (29) suami Suminar mengaku sangat terpukul atas peristiwa yang menimpa istrinya, seiring perasaan senang bisa berkumpul di kampung halaman bersama anak dan istrinya. Ia meminta keadilan dari semua peristiwa yang dialami suminar.
” Saya berharap mudah-mudahan pemerintah bisa membantu saya, memberikan pelajaran kepada anak dan majikan istri saya yang telah membuat kami menderita “, ucapnya singkat.

TKW Stress di Jeddah Usai Diperkosa Majikan

Tribunnews.com – Kamis, 2 Desember 2010 08:32 WIB
TKW Stress di Jeddah Usai Diperkosa Majikan
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Komite Independen Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (KOPR-TKI) melakukan aksi teaterikal penyiksaan TKI oleh warga Arab Saudi, di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (22/11/2010).
MAJALENGKA, TRIBUNNEWS.COM — 
Nasib nahas TKW Indonesia di luar negeri seperti tak ada habisnya. Kali ini menimpa Nina Herawati (20), warga RT 02/ RW 01, Blok Satu, Desa Beusi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. Nina dikabarkan mengalami depresi setelah disiksa dan diperkosa majikannya di Jeddah, Arab Saudi.Hingga kini, keberadaan Nina di Arab Saudi masih dalam pencarian petugas keamanan setempat. Sebab, setelah disiksa dan diperkosa majikan, ibu dua anak itu sempat kabur dan mengamankan diri di bawah kolong jembatan Kandara di Kota Jeddah.Namun setelah dicari di tempat tersebut, Nina tak kunjung ditemukan. Diduga, Nina ditolong orang lain yang iba melihat keadaannya.Ditemui di rumahnya, ayah Nina, Ahmad (45) mengatakan, pihak keluarga mengetahui kondisi Nina yang mengalami depresi dan melarikan diri ke kolong jembatan dari tayangan media massa dan rekan Nina sesama TKW di Arab Saudi. Namun keluarga tidak bisa berbuat apa-apa karena Nina dan keluarga hilang kontak sejak beberapa bulan terakhir.”Terakhir kontak sebelum lebaran 2010. Dia sempat curhat sudah tak betah lagi bekerja karena majikan sering menyiksanya. Tapi waktu itu kami tak menduga jika keadaan Nina separah yang diberitakan selama ini,” kata Ahmad, saat ditemui Rabu (1/12/2010).Sementara suami Nina, Tata Sunarta (34) mengatakan, istrinya berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW pada April 2009. Saat itu, Nina berniat menjadi pembantu rumah tangga, melalui PJTKI PT Abdul Pratama Jaya di Jakarta.Keluarga berharap Nina segera kembali ke tanah air. Mereka ingin agar Nina bisa berkumpul dengan keluarga dan mengurusi dua anaknya yang masih kecil-kecil.Karena itu, keluarga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pihak terkait membantu proses kepulangan Nina. Apalagi, berdasarkan kabar yang diterima keluarga, nasib Nina di Jeddah sudah sempat dilaporkan ke KBRI oleh sesama TKW. Namun sayang, pihak KBRI belum mengambil tindakan.”Kami hanya ingin agar Nina kembali. Tolonglah kepada pemerintah dan pihak terkait untuk membantu,” kata Tata.TKW Dibunuh di Arab

TKW Cianjur Diperkosa lalu Dibunuh Majikan Arab

Tribunnews.com – Jumat, 19 November 2010 01:29 WIB
  + Text 
TKW Cianjur Diperkosa lalu Dibunuh Majikan Arab
tribunnews.com/dok
TKW Nirmala Bonat yang pernah mendapat penyiksaan oleh majikan Malaysia menggemparkan publik Indonesia tahun 2005
KIKIM KOMALASARI
Lahir di Cianjur
09 Mei 1974
Nomor Paspor AN 010821
Berlaku 15 Juni 2009
hingga 15 Juni 2012Ditemukan tewas di tong sampah
kawasan Abha, Asir, Arab SaudiAda luka memar dan lebam
Diduga diperkosa sebelum dibunuhTersangka diamankan Pemerintah Arab
Jenazah Kikim masih di tangan polisi setempat  untuk penyelidikan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie UsmanTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Mengenaskan. Nasib Kikim Komalasari TKW asal Cianjur yang ditemukan di tong sampah kawasan Abha, Asir Arab Saudi diduga diperkosa terlebih dulu baru dibunuh.Lebih dari itu, bekas-bekas penganiayaan juga masih tampak ditemukan di sekujur tubuh Kikim yang penuh lebam. Nasibnya lebih tragis dari Sumiati TKW asal Dompu NTB yang juga mendapat penyiksaan kejam hingga bibirnya digunting.”Saya mendapat informasi ada lebam-lebam di seluruh tubuhnya. Tidak hanya bukti bahwa Kikim telah disiksa majikannya, tapi juga ada indikasi Kikim diperkosa sebelum dibunuh,” ujar Anis melalui sambungan telepon, Jumat (19/11/2010) dini hari.Anis mengatakan, saat ini para pelaku pembunuhan sudah ditahan aparat setempat dan sedang menjalani proses pemeriksaan.Sementara keberadaan jenazah TKW asal Cianjur tersebut masih berada di bawah tanggungjawab Kepolisian Arab Saudi, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar