Rabu, 15 Oktober 2014
Kepala BNP2TKI Hadiri Soft Lounching Model Integratif Ketahanan Keluarga TKI
Jakarta, BNP2TKI, Selasa (14/10/2014) - Kepala BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Gatot Abdullah Mansyur diagendakan menghadiri soft lounching "Model Integratif Ketahanan Keluarga TKI" yang diadakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tepatnya pada Rabu (15/10/2014), Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur bersama Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah diagendakan memberikan sambutan pada soft lounching yang diadakan di Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Demikian keterangan Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoeliani Poeloengan di Jakarta, Selasa pagi (14/10/2014), sebelum bertolak menuju Indramayu.
Lisna mengatakan, soft lounching "Model Integratif Ketahanan Keluarga TKI" di Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ini merupakan kegiatan yang bersifat kolaborasi antara BKKBN dan BNP2TKI. "Kegiatan ini (maksudnya, soft lounching Model Integratif Ketahanan Keluarga TKI - red.) bertujuan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi mikro atau kewirausahaan, serta sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga dan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara bermigrasi yang aman," kata Lisna.
Lisna menambahkan, kegiatan itu sejatinya selain untuk keluarga TKI di Kecamatan Juntinyuat, juga keluarga TKI di Kecamatan Sliyeg dan Kecamatan Balongan. Dikatakannya, bahwa Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang memiliki TKI Purna dalam jumlah yang cukup besar dan memerlukan perhatian kita semua.
"BNP2TKI telah melakukan kerjasama dengan Bank Dunia melalui Yayasan TIFA serta mitra lokal terkait telah mengadakan pemberdayaan TKI purna dan keluarganya dalam bentuk edukasi keuangan, edukasi kewirausahaan, dan pelatihan paralegal," kata Lisna.
Lisna mengatakan, menurut data yang tercatat pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI, Kabupaten Indramayu menempati urutan kedua setelah Kabupaten Lombok Timur dari 25 besar kabupaten/kota terbesar di Indonesia dalam hal jumlah penempatan TKI ke luar negeri.
Dalam empat tahun terakhir (2011 - 30 September 2014) jumlah penempatan TKI asal Indramayu sebanyak 106.146 orang. Rinciannya, pada tahun 2011 sebanyak 29.966 orang, tahun 2012 sebanyak 28.524 orang, tahun 2013 sebanyak 28.410 orang, dan 2014 sampai 30 September sebanyak 19.246 orang.
Terkait kegiatan bersifat kolaborasi BKKBN dan BNP2TKI di Indramayu ini, Lisna menyebutkan, bahwa di dua kecamatan - yakni Kecamatan Juntinyuat dan Sliyeg - telah terdapat kelompok Bina Keluarga Balita dan Anak, Bina Keluarga Remaja dan Lansia, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi anak-anak TKI. "Tercatat di Kecamatan Juntinyuat terdapat sebanyak 80 anak, dan di Kecamtan Sliyeg sebanyak 25 anak yang ditinggal bekerja ke luar negeri oleh orangtuanya," sebut Lisna.
Lisna menambahkan, kehadiran Kepala BNP2TKI selain memberikan sambutan dalam soft lounching "Model Integratif Ketahanan Keluarga TKI" tersebut, juga akan mengadakan peninjauan stand usaha ekonomi produktif keluarga TKI dan UPPKS umum dan stand keluarga TKI Peduli Bum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar