Rabu, 15 Oktober 2014

Bambang Hariyanto dari Korea Tekuni Ternak Gurami


Jakarta, BNP2TKI, Selasa (14/10/2014) – Sekali putaran mengadu nasib menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) bekerja di Korea Selatan (Korsel) bagi Bambang Hariyanto (38 tahun) sudah cukup. Setelah itu berwirausaha di tempat tinggalnya.

“Saya hanya sekali putaran atau sekali kontrak bekerja di Korsel selama tiga tahun (1999 – 2002). Tepatnya bekerja di Pabrik Kasur di IncheonKorsel. Setelah itu menekuni ternak ikan Gurami di kampung,” kata Bambang Hariyanto kepada redaksi www.bnp2tki.go.id ketika dihubungi lewat selulernya di Tulung Agung, Jawa Timur, Selasa pagi (14/10/2014). 

Bambang menuturkan, sejak tahun 2002 ia menekuni ternak ikan Gurami, Lele, dan Nila, di rumah tinggalnya di Desa Aryo Jeding RT 1/RW 6 Kecamatan Rejo Tangan, Kabupaten Tulung Agung. Setiapkali panen, ikan-ikan itu dipasok ke beberapa restoran di beberapa daerah seperti Tulung Agung, Kediri, Blitar, Batu, dan Malang. “Dari usaha ternak ikan ini dalam sebulan saya bisa mendapatkan untung bersih sekitar Rp 5 juta,” tuturnya. 

Untuk menopang kelancaran usahanya Bambang sudah punya 4 karyawan bagian pengantar ikan. Mengenai gaji karyawan, kata Bambang, dipatok dengan cara borongan per 1 truk ukuran muat 8 kwintal ikan digaji Rp 300.000, dan Rp 150.000 untuk ukuran muat 4 kwintal atau ukuran Colt Pickup. Dalam sebulan per orang bisa menerima gaji kurang lebih Rp 1,5 juta. Keempat karyawan itu tidak bekerja setiap hari, tetapi hanya setiapkali mengantar ikan dua sampai tiga kali dalam seminggu.

Bambang mengatakan, memulai usaha ternak ikan dengan modal Rp 5 juta untuk ukuran kolam ikan 5 meter x 25 meter. Seiring dengan berjalannya waktu, Bambang terus meningkatkan usaha ternak ikannya, dan sekarang sudah memiliki 4 kolam ikan.

Menurut pengakuan Bambang, usaha ternak ikan yang dijalani sudah 12 tahun sekarang ini berawal dari “keterpaksaan.” Pada tahun 2002 itu, aku Bambang, sebetulnya ia msih pengin kembali bekerja ke Korsel guna menambah modal wirausahanya. Namun  yang terjadi, ia justru ketangkap petugas Imigrasi di Korea dikarenakan masuk ke Korea dengan menggunakan visa pelancong. 

“Ketika saya masuk ke Korsel yang kedua kalinya, saya ketangkap petigas Imigrasi Korea dan kemudian dipulangkan ke Indonesia,” aku Bambang Hariyanto yang dikaruniai satu anak dari buah perkawinannya dengan Jati Ningsih ini.

Sejak itu, lanjut Bambang, sudah tidak terbesit lagi untuk mengadu nasib menjadi TKI ke luar negeri. “Menjadi TKI cukup sekali saja, selebihnya bekerja di kampung sendiri dan kalau dapat dari usahanya bisa melibatkan orang lain di lingkungan sekitarnya,” katanya. 

Kini Bambang mengaku, dari usaha ternak ikan Gurami - kemudian dikembangkan ke ternak ikan Lele dan Nila – yang dijalani bersama isterinya sudah cukup bahagia. Dia sudah memiliki satu unit Colt Pickup untuk mengantar ikan hasil ternaknya ke beberapa restoran di Tulung Agung dan sekitarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar