Sabtu, 13 September 2014

PERJUANGAN DI SINGAPURA


PERJUANGAN DI SINGAPURANama saya Siti Tuswulan, saya dilahirkan dikalangan yang cukup sederhana. Bapak saya sebagai buruh pabrik dan ibu saya sebagai TWK di Arab Saudi. Saya anak tertua dari tiga bersaudara, saya tidak berkecil hati untuk menjadi yang lebih baik. Saya bangga menjadi keluarga mereka dan saya tidak putus asa, bahkan saya semangat untuk membahagiakan kedua orang tua saya. Pendidikan saya sampai di lulusan SMP, saya tidak bisa melanjutkan sekolah SMA waktu itu cukup mahal biaya sekolah bagi keluarga saya. Maka saya tahu diri atas keadaan ekonomi keluarga saya. Akhirnya saya merantau di kota kecil di daerah kota sekitar. Selama satu tahun satu tahun saya merantau di daerah Semarang. Setelah itu saya berpikiran untuk menjadi TKW ke Singapura, karena gaji lebih banyak dibandingkan gaji pembantu di Indonesia. Tiba di Singapura, harapan saya waktu itu hanya ingin mendapatkan uang yang banyak setelah kembali ke tanah air. Ternyata tak semudah membalikkan tangan, hinaan dan cacian sering saya dengar dari majikan, sungguh sangat menyakitkan tapi saya hanya bisa diam saat dimarahi. Saya menyadari, saya belum bisa bekerja dan pengalaman kerja di rumah tangga. Tapi saya tidak putus asa dan masih ingin mencoba dan mencoba semaksimal saya sampai dimana saya bisa bertahan. Dan akhirnya, saya minta transfer majikan. Dengan majikan baru saya senang, hanya saja soal makanan kurang, bagi saya tidak cukup ngasih makan. Tapi saya sangat-sangat mensyukuri kepada Tuhan. Saya senang dengan majikan saya yang sekarang ini karena ada rasa toleransi kepada agama yang saya anut. Dan sampai satu tahun, saya tidak bisa ikut mereka karena mereka pindah ke Jepang Dan saya berusaha lagi untuk membuat bahagia. Saya masih mencoba ingin yang The best. Dan akhirnya saya pindah majikan lagi, ini yang ketiga kalinya saya transfer majikan. Harapan saya waktu itu semoga bisa selesai kontrak. Setelah satu tahun bersama keluarga ini, saya minta cuti ke Indonesia. Setelah saya pulang dari Indonesia kembali ke Singapura. Saya ada keinginan untuk mencapai kesuksesan yang lebih baik dari semua teman-teman saya. Saya sekolah di program sekolah yang diselenggarakan oleh MTM (Media Transformasi Ministry) yang bekerja sama dengan gereja Bethany dan UCEC (Universitas Ciputra Entrepreneurship Center) di Grand Hyatt Hotel. Saya mencari informasi ke sana ke mari untuk mendapatkan info tentang sekolah ini. Ada setetes harapan dan membuka pintu bagi saya, bahwa saya masih bisa belajar mencari ilmu. Saya masuk sekolah di Entrepreneur kelas. Sungguh sangat yakin bahwa saya bisa melakukan sesuatu yang saya inginkan. Setiap hari aktifitas saya sangat padat, seharian bekerja setelah selesai bekerja saya belajar sampai tengah malam. Saya bersyukur sama semua ini, thanks God. Sungguh sangat bermanfaat saya mengikuti program kesetaraan dan entrepreneurship class, membuat saya: 1.Bahwa saya yakin,saya bisa membawa masa depan saya yang lebih baik daripada hari sebelumnya. 2.Mendukung rasa percaya diri saya 3.Menguatkan keyakinan bahwa yakin dan mampu melakukan sesuatu yang saya mau. 4.Tidak takut mencoba sesuatu yang lebih baik. 5.Pantang menyerah dan putus asa. 6.Membuat saya merancang peta hidup kesuksesan. 7.Bagaimana cara kita untuk mengubah nasib dan masih banyak sisi positif yang saya dapatkan dari entrepreneur class ini. Tetap semangat,keyakinan dan semangat harus diperkuat dahulu sebelum melakukan pekerjaan. Terimakasih,,            http://jeritantkw.blogspot.com/                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar