Sabtu, 20 September 2014

BNP2TKI - KJRI Jeddah Sukses Pulangkan TKI 10,7 Tahun Putus Komunikasi


Jakarta, BNP2TKI, Selasa (16/09) - BNP2TKI melalui Unit Pelayanan Crisis Center TKI Bermasalah Direktorat Pelayanan Pengaduan Deputi Bidang Perlindungan bersama KJRI Jeddah sukses memulangkan Tika Kartika binti Sudarmo ke tanah air, berikut menyerahkan kepada keluarganya di Desa KP Pasir Awi RT 17/RW 09 Kecamatan Banjarsari Bojong Juruh, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Minggu (14/09).
Tika Kartika binti Sudarmo adalah TKI yang 10 tahun 7 bulan putus komunikasi dengan keluarganya. Dia bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) pada keluarga Muhammad Arrhosidi di al-Awali (belakang Bank Arrajhi) Mekkah, Arab Saudi. Diberangkatkan perusahaan jasa Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKI) PT Sukma Insan Kamil, Cipayung, Jakarta Timur, pada 18 Pebruari 2004.
Direktur Pelayanan Pengaduan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Mohammad Sjafrie dalam keterangannya sebagaimana disampaikan Koordinator Crisis Center Henry Prayitno di Jakarta, pada Selasa siang (16/09) mengatakan, Tika Kartika diketahui bekerja pada keluarga Muhammad Arrhosidi di al-Awali (belakang Bank Arrajhi) Mekkah itu berawal dari pengaduan kakak kandungnya, M Yanto.
Henry menceritakan, pada 22 April 2014 lalu Unit Pelayanan Crisis Center TKI Bermasalah menerima M Yanto. Ia mengadukan mengenai Tika Kartika yang putus komunikasi dengan keluarganya di Lebak, Banten. Selama bekerja Tika Kartika hilang kontak serta tidak pernah kirim kabar maupun kirim gaji pada keluarga.
"Tika Kartika baru dapat kontak dengan keluarga sebulan lalu dengan cara sembunyi-sembunyi setelah mendapatkan nomor kontak keluarganya dengan cara dengan cara mencoba-coba. Tika Kartika minta dipulangkan ke tanah air," ungkap Yanto kepada Henry.
Dari pengaduan Yanto ini, kata Henry, BNP2TKI melalui Deputi Bidang Perlindungan berupaya memanggil pimpinan PT Sukma Insan Kamil sampai tiga kali. Berikut mendatangi kantornya di kawasan Cipayung, tetapi tidak mendapatkan. Kabarnya perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
Henry kemudian berupaya menjalin kontak dengan petugas di KJRI Jeddah. Ia ceritakan mengenai keberadaan Tika Kartika yang sudah 10 tahun lebih putus kontak dengan keluarganya dan minta dipulangkan ke tanah air.
Singkat ceritanya, lanjut Henry, petugas Crisis Center Direktorat Pelayanan Pengaduan BNP2TKi pertelepon berusaha meyakinkan majikan Tika Kartika agar dapat diizinkan pulang ke Indonesia. Kemudian dengan bantuan KJRI Jeddah akhirnya Tika Kartika berhasil diserahkan majikannya kepada KJRI Jeddah.
Menurut keterangan KJRI Jeddah yang terinfo ke BNP2TKI, lanjut Henry, Tika Kartika dapat dipulangkan ke Indonesia pada Jumat (12/09). Dia pulang dengan membawa uang sebesar 21.866,67 Dolar Amerika dalam bentuk cek dari gajinya selama bekerja.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah (BNP2TKI dan KJRI Jeddah, red.) yang telah membantu dan berhasil memulangkan saya ke Indonesia, sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarga di Lebak," ucap Tika Kartika ketika diinterview petugas di Unit Pelayanan Crisis Center BNP2TKI, Selasa siang tadi. Tika Kartika juga mengatakan, belum terpikir untuk kembali menjadi TKI lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar