Senin, 06 Oktober 2014
LOWONGAN KERJA: Korea Selatan Butuh Lebih Banyak Pekerja Indonesia
SEOUL: Pemerintah Korea Selatan membuka kesempatan kerja bagi 10.500 TKI untuk bekerja di Negeri Ginseng itu pada tahun ini. Jumlah ini lebih besar dibanding tahun 2011 yakni 6.300 orang.
“Ini angka yang besar tapi kami optimistis akan mampu memenuhinya,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat di Seoul hari ini.
Jumhur memimpin delegasi BNP2TKI ke Korea Selatan untuk melihat kesempatan kerja di negara itu dan berupaya meningkatkan perlindungan TKI
Pengiriman tenaga kerja ke Korsel dilakukan secara “government to goverment”. Tenaga kerja yang diminta pemerintah Korsel 80% di bidang manufaktur. Selain itu ada juga di bidang konstruksi.
Menurut keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Korsel seluruh TKI yang berada di Korsel bekerja di sektor formal. Untuk merekrut tenaga kerja tersebut BNP2TKI bekerja sama dengan perusahaan pengerah tenaga kerja.
Syarat untuk menjadi TKI adalah berumur maksimal 35 tahun dan lulus tes bahasa Korea yang diadakan di Indonesia. Setelah lulus tes, nama-nama calon tenaga kerja Indonesia dikirim ke Korsel.
Sementara itu pihak Korsel mengatakan selain tes bahasa juga dilakukan tes kemampuan. Tes dilakukan dengan komputer dan secara tertulis.
Dikatakan, di Korsel TKI selalu bekerja keras, tidak mabuk-mabukan, loyal dan produktivitasnya tinggi. Saat ini jumlah TKI adalah terbesar kedua setelah Vietnam. Jumhur yakin Indonesia mampu menyalip Vietnam.
Hal itu berdasarkan pengalaman sebelumnya. Pada 2007, saat Jumhur baru memimpin BNP2TKI, Indonesia berada di urutan kelima antara lain setelah Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar