Sabtu, 06 September 2014
Kunjungi Batam, Kepala BNP2TKI Lakukan Koordinasi Pencegahan TKI Ilegal
Batam 30/8 (BNP2TKI)- Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur akhir pekan ini (29-31 Agustus) mengunjungi Batam dan Tanjungpinang untuk melakukan koordinasi khususnya berkaitan dengan pencegahan penempatan TKI Ilegal yang banyak menggunakan jalur Batam, Kepulauan Riau.
Jumat (29/8) Kepala BNP2TKI menemui Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau di Markas Polda Kepri di Batam. Kepala BNP2TKI didampingi Direktur Mediasi dan Advokasi Teguh Hendro Cahyono, Kasubdit Pengamanan Pemberangkatan dan Kepulangan Ahmad Ramadhan, Kepala BP3TKI Tanjung Pinang Suyanto, Kepala BPKTKI Yaved Dhuma Parembang dan Kasubdit Mediasi dan Advokasi Karman.
Kepala BNP2TKI diterima Wakapolda Kepri Kombes Pol Drs RML Tobing, Wakil Direktur Sabhara AKBP Drs Erlangga dan Direktur Kriminal Umum Kombes Cahyono Wibowo.
Kepada Wakapolda Kepri, Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur meminta dukungan penuh dari aparat kepolisian di kepulauan Riau dan Batam pada khususnya dalam mencegah Human Trafficking dan penempatan TKI Ilegal. "Batam adalah salah satu daerah rawan yang menjadi tempat keluarnya TKI Ilegal", ujar Gatot.
Wakapolda Kepri Kombes Pol Drs RML Tobing menyampaikan tekad aparatnya untuk terus bekerjasama dengan jajaran BNP2TKI dalam mencegah penempatan TKI Ilegal melalui kawasannya. Ia menyampaikan bahwa wilayah Polda Kepulauan Riau merupakan daerah yang berhubungan langsung dengan perbatasan dan Malaysia. "Banyak daerah terbuka maupun jalur tikus yang menjadi pintu keluar TKI Ilegal. Meskipun jumlah personil terbatas, kami terus bekerjasama dengan BP3TKI Tanjung Pinang untuk memberantas Human Trafficking", ujarnya.
Cegah Keberangkatan TKI Ilegal
Kepada wartawan seusai bertemu Wakapolda Kepri, Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur menyatakan BNP2TKI terus melakukan koordinasi untuk mencegah penempatan TKI Ilegal melalui Batam. Bahkan dalam beberapa hari saja, BP3TKI telah menggagalkan keberangkatan ratusan calon TKI ilegal ke Malaysia dari Pelabuhan Internasional Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau.
"Sejak Rabu (27/8) kami sudah melakukan penangkapan sejumlah TKI dari berbagai daerah yang hendak bekerja ke Malaysia. Mereka bermodalkan paspor saja tanpa kelengkapan dokumen yang persyaratkan UU," kata Kepala BNP2TKI, Gatot Abdullah Mansyur.
Ia mengatakan, operasi untuk mencegah keberangkatan TKI Ilegal keluar negeri melalui Pelabuhan Internasional Hang Nadim Batam yang menjadi salah satu pintu keluar utama TKI ilegal dari Indonesia serta melalui Pelabuhan Batam Centre.
"Calon TKI ilegal tersebut berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia. Yang tidak ada hanya dari Papua saja," kata dia.
Ia mengatakan, Batam dan Tanjungpinang yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura ditengarai menjadi pintu utama keluarnya TKI ilegal dengan memanfaatkan status bebas visa.
"Rata-rata dari berbagai daerah mereka dibawa oleh calo ke Batam. Selanjutnya mereka masuk ke negara tujuan dari Pelabuhan Internasional Batam Centre," kata Gatot.
Gatot mengatakan, calon TKI ilegal yang tertangkap dikembalikan ke PT (PPTKIS) dan perusaahaan penyalur lain untuk melengkapi berkas-berkas jika benar ingin bekerja di luar negeri.
Usai melakukan koordinasi dengan Wakapolda Kepri, Kepala BNP2TKI dan rombongan melanjutkan kegiatan ke Tanjungpinang. Di Kota Gurindam Kepala BNP2TKI dan rombongan mengunjungi posko penampungan TKI Bermasalah yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan melakukan kunjungan dinas di kantor BP3TKI Kepulauan Riau Jalan Nusantara KM 13 Tanjungpinang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar