Kamis, 28 Agustus 2014

Pekerja gelap Indonesia pulang dari Arab Saudi



Ratusan warga negara Indonesia yang tak punya izin tinggal di Arab Saudi kini sudah dipulangkan ke daerah asal masing-masing setelah mendarat di Jakarta 
Deputi Perlindungan BNP2TKI, Lisna Poeloengan, mengatakan sebanyak 484 orang -yang terdiri dari 404 perempuan dan 80 anak-anak- dikembalikan ke daerah asal dengan jalur darat dan udara.
"Sehabis pendataan, mereka ambil barang, kemudian sesuai data masing-masing kami langsung antarkan," katanya.
Para pegiat hak buruh migran sebelumnya sempat menganjurkan pemerintah agar menahan dulu kepulangan pekerja gelap ini ke daerah.
Hal itu dilakukan agar pemerintah bisa menggali informasi dari para WNI yang kebanyakan TKI perihal permasalahan yang mereka hadapi di perantauan, sehingga informasi ini kelak berguna untuk perbaikan perlindungan buruh migran di masa depan.
Namun Lisna mengatakan sulit untuk menampung dulu pekerja gelap ini di Jakarta karena kondisi mereka yang kelelahan.
"Saya rasa Kementrian Luar Negeri sudah aktif di Jeddah, persoalan-persoalan ini sudah diketahui di sana," lanjutnya.

Belum ada solusi

Ini merupakan gelombang pertama pemulangan WNI pekerja gelap dari Arab Saudi
Sebanyak 7.800 orang, menurut KJRI Jeddah, . Mereka kini menghuni tempat detensi imigrasi Shumiasi yang baru didirikan pemerintah Saudi.
Namun diperkirakan masih ada ribuan yang terlantar di luar gedung detensi, seiring dihentikannya aliran masuk imigran gelap asing di pusat detensi itu untuk sementara.
Konsul Pelayanan Warga di KJRI Jeddah, Sunarko, menghimbau pekerja gelap asal Indonesia yang masih memiliki tempat tinggal untuk tetap di rumahnya dan tidak bersikap reaktif.
Pasalnya, KJRI Jeddah juga masih belum menemukan solusi untuk membantu para WNI yang terlantar di luar bangunan detensi.

"Kita hanya bisa upayakan makan atau minum, kita belum dapat solusi yang terlantar ini bagaimana. Apakah disediakan tenda atau bagaimana, tetapi itu perlu kesepakatan di tingkat atas," katanya.
Ribuan tenaga kerja Indonesia ilegal yang izin tinggalnya telah habis kini mulai mulai menghuni rumah detensi imigrasi di Arab Saudi, menunggu untuk dipulangkan.
Konsul Pelayanan Warga di KJRI Jeddah, Sunarko, mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa kemarin, sekitar 3.900 TKI sudah diangkut dari kolong jembatan layang ke rumah detensi.
"Kemarin diangkut menggunakan sekitar 60 bis, ada laki-laki sekitar 700, kemudian perempuan 3.200. Data pasti masih dicek di imigrasi, karena kita hanya angkut saja."
"Pagi ini, sekitar 700-an akan diatur pengangkutannya lagi. Kami prioritaskan yang paling penting ibu-ibu dan anak-anak."
Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi telah Klik menyediakan tarhil atau rumah detensi imigrasi untuk menampung warga negara asing overstayers pasca berakhirnya masa amnesti.
Tarhil yang terletak 45 km dari Jeddah menuju Mekkah ini baru selesai dibangun dan dapat menampung sekitar 50.000 orang.
Sunarko mengatakan pengangkutan diperkirakan akan terus berlangsung seiring terus berdatangannya TKI ilegal ke kolong jembatan layang Palestina di Jeddah.
"Mereka sepertinya tahu dari mulut ke mulut bahwa ada pengangkutan di sini, kami upayakan cepat agar mereka tidak terlantar."

Sempat kelaparan

Sejumlah laporan menyebut bahwa TKI di rumah detensi sempat kelaparan karena sejak sore kemarin belum mendapat makanan.
Relawan TKI di Arab Saudi Tobibudin mengatakan: "Pasokan makanan sekarang sudah datang, tetapi kondisi mereka lemah karena sempat tidak ada pasokan minuman dan makanan, semalam dari KJRI yang bawa makanan kecil tapi tidak mencukupi karena ada ribuan di sana."
Yadi Mulyadi, salah satu TKI yang berada di rumah detensi mengatakan kepada BBC: "Saya posisi lagi di tarhil, tapi sejak sore kemarin kami belum masuk bangunan dan masih di luar lapangan.
"Perempuan dan laki-laki dipisah. Yang perempuan sudah bisa masuk ke dalam tetapi masalahnya sama, tidak ada makanan."

Masih banyak

Belum diketahui pasti kapan pekerja ilegal akan dipulangkan ke Indonesia oleh pihak Arab Saudi. Namun menurut Migrant Care, kepulangan TKI diperkirakan masih menunggu jemaah haji pulang ke Indonesia.
"Kemungkinan akan dipulangkan setelah jemaah haji pulang semua, yaitu pertengahan atau akhir bulan ini, karena kalau saat ini pesawat sedang penuh semua," kata Sharif dari Migrant Care di Arab Saudi.
"Diperkirakan masih ada 20.000 TKI ilegal yang masih belum menghuni rumah detensi."
Informasi terbaru dari Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, selama masa amnesti ada 101.067 orang WNI yang telah diberikan dokumen oleh KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah.

Sebanyak 17.259 orang telah mengurus perbaikan status untuk bekerja di Arab Saudi, sisanya telah mendapatkan exit permit untuk kembali ke tanah air. Sekitar Klik 6.000-an orang telah kembali ke Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar